Sabtu, 01 Oktober 2011

Keterampilan Proses Sains (KPS)


Menurut Rustaman, keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual, dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya, keterampilan manual terlibat dalam penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan alat, keterampilan sosial dimaksudkan bahwa dengan keterampilan proses siswa berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.[1]
Semiawan menyatakan bahwa keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan-kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil menemukan sesuatu yang baru.[2] Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan memproses perolehan siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.[3]
Menurut Mundilarto proses sains diturunkan dari langkah-langkah yang dilakukan saintis ketika melakukan penelitian ilmiah, langkah-langkah tersebut dinamakan keterampilan proses.[4] Keterampilan proses sains dapat juga diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan untuk melaksanakan suatu tindakan dalam belajar sains sehingga menghasilkan konsep, teori, prinsip, hukum maupun fakta atau bukti.
Suatu ciri pendidikan sains adalah bahwa sains lebih dari sekedar kumpulan yang dinamakan fakta. Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan juga kumpulan proses.[5] Aspek proses merupakan aspek sains yang kedua setelah aspek produk. Aspek produk yaitu metode memperoleh pengetahuan. Metode ini di kenal sebagai metode keilmuan.
 “Metode keilmuan memiliki kerangka dasar prosedur yang dapat dijabarkan dalam enam langkah: (1) Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah; (2) Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan, (3) Penyusunan dan klasifikasi data; (4) Perumusan hipotesis; serta (6) Tes dan pengujian kebenaran hipotesis. Pada tahap-tahap tersebut terdapat aktivitas-aktivitas di antaranya melakukan observasi, mengukur, memprediksi, mengklasifikasi, membandingkan, menyimpulkan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menganalisis data, membuat laporan penelitian, dan mengkomunikasikan hasil penelitian.

a.        Jenis-Jenis Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya
Jenis-jenis keterampilan proses sains menurut Rustaman, adalah sebagai berikut:


1)        Melakukan pengamatan (observasi)
Menggunakan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan juga termasuk keterampilan proses mengamati.

2)        Menafsirkan pengamatan (interpretasi)
Mencatat setiap pengamatan, menghubungkan hasil pengamatan dan menemukan pola keteraturan dari satu seri pengamatan dan menyimpulkannya.

3)        Mengelompokkan (klasifikasi)
Dalam proses pengelompokkan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, mencari kesamaan, membandingkan, dan mencari dasar penggolongan.

4)        Meramalkan (prediksi)
Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada.

5)        Berkomunikasi
Membaca tabel, grafik atau diagram, menggambarkan data empiris dengan grafik, tabel atau diagram, menjelaskan hasil percobaan, menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas.

6)        Berhipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel, atau mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi. Dengan berhipotesis diungkapkan cara melakukan pemecahan masalah, karena dalam rumusan hipotesis biasanya terkadang cara untuk mengujinya.


7)        Merencanakan percobaan atau penyelidikian
Beberapa kegiatan menggunakan pikiran termasuk ke dalam keterampilan proses merencanakan penyelidikan. Apabila dalam lembar kegiatan siswa tidak dituliskan alat dan bahan secara khusus, tetapi tersirat dalam masalah yang dikemukakan, berarti siswa diminta merencanakan dengan cara menentukan alat dan bahan untuk penyelidikan tersebut. Menentukan variabel atau peubah yang terlibat dalam suatu percobaan, menentukan variabel kontrol dan variabel bebas, menentukan apa yang diamati, diukur dan ditulis, serta menentukan cara dalam penyusunan rencana kegiatan penelitian perlu ditentukan cara mengolah data untuk dapat disimpulkan, maka dapat merencanakan penyelidikanpun terlibat kegiatan menentukan cara mengolah data sebagai bahan untuk menarik kesimpulan.

8)        Menerapkan konsep atau prinsip
Apabila seorang siswa mampu menjelaskan peristiwa baru dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki, berarti ia menerapkan prinsip yang telah dipelajarinya. Begitu pula apabila siswa menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru.

9)        Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan dapat meminta penjelasan, tentang apa, mengapa, bagaimana, atau menanyakan latar belakang hipotesis. Dengan demikian jelaslah bahwa bertanya tidak sekedar bertanya tetapi melibatkan pikiran.[6]

Aspek-aspek keterampilan proses menurut Semiawan adalah:
a)        Observasi atau pengamatan; observasi mencakup perhitungan, pengukuran, klasifikasi, maupun mencari hubungan antara ruang dan waktu.
b)        Pembuatan Hipotesis
c)        Perencanaan penelitian/eksperimen
d)       Pengendalian variabel
e)        Interpretasi data
f)         Menyusun kesimpulan sementara (inferensi)
g)        Meramalkan (prediksi)
h)        Menerapkan (aplikasi)
i)          Mengkomunikasikan.[7]
Adapun aspek-aspek keterampilan proses IPA menurut Dahar seperti yang dikutip Susiwi, et.all., terdiri atas: mengamati, menafsirkan pengamatan, meramalkan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, berkomunikasi dan mengajukan pertanyaan. Dari delapan aspek KPS tersebut dapat dikembangkan beberapa keterampilan yang disebut dengan sub keterampilan proses siswa.


[1] Nuryani Y. Rustaman, Pengembangan butir soal keterampilan proses sains,FPMIPA UPI, http://onengdalilah.blogspot.com/2009/02pengembangan-butir-soal-keterampilan.html
[2] Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia 1992), hal. 15.
[3] Ibid., hal.18.
[4] Widayanto, Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X melalui Kit Optik, (Jurnal Pendidikan Fisika Ind, Volume 5, Nomor 1, Januari 2009
[5] R. Rohandi, “Memberdayakan Anak Melalui Pendidikan Sains”, dalam, P.J. Suwarno (eds.), Pendidikan Sains yang Humanistis, (Yogyakarta: Kanisius, 2003), Cet 6, Hal. 117
[6] Nuryani Y. Rustaman, loc.cit.,
[7] Conny Semiawan, op.cit., hal. 18.

1 komentar: