Sabtu, 01 Oktober 2011

Suhu Tanah

    Pengertian Suhu Tanah
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain.
Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel, mineral, dan organik dengan berbagai ukuran dan komposisi. Suhu tanah dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak garis lintang utara dan selatan dan tinggi dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah, kemampuan dan kadar legas tanah.
Salah satu fungsi tanah yang terpenting adalah tempat tumbuhnya tanaman. Akar tanaman dalam tanah menyerap kebutuhan utama tumbuhan yaitu air, nutrisi, dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan makhluk hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan bakar. Nitrogen merupakan penyubur tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah:
a.    Faktor lingkungan
1)                 Radiasi matahari
2)                 Radiasi dari awan
3)                 Konduksi panas dari atmosfer
4)                 Kondensasi
5)                 Penguapan
6)                 Curah hujan
7)                 Vegetasi
b.    Faktor tanah
1)        Keterhantaran dan difusivitas panas
2)        Kapasitas panas
3)        Aktifitas biologi
4)        Radiasi dari matahari
5)        Struktur, tekstur dan kelembaban
6)        Garam-garam terlarut
  
     Alat Ukur Suhu Tanah Berumput dan Gundul
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika nomor: SK.32/TL.202/KB/BMG-2006. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu tanah berumput dan gundul yaitu termometer tanah. Satuannya derajat Celcius. Pengukuran suhu tanah umumnya dilakukan pada kedalaman  0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Untuk mungukur suhu tanah pada kedalaman kurang dari 50 cm dipakai termometer tanah yang dibengkokkan dan skalanya menghadap ke atas sehingga mudah dibaca tanpa mengganggu termometernya.
Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan kedalaman lain. Termometer berada dalam tabung gelas yang berisi parapin, kemudian tabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong tabung logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm. Pembacaan dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian dibaca. Benda kuning pada termometer 50 cm dan 100 cm adalah parapin yang berfungsi agar memperlambat perubahan suhu ketika termometer terbaca di udara. Untuk mencegah kemungkinan air masuk ke dalam tabung besi, maka tabung bagian atas harus selalu tertutup. Karena perubahan suhu di dalam tanah berlangsung lambat, maka kekurangpekaan dari termometer tanah tidak mengurangi ketepatan suhu tanah yang diamati. Termometer tanah pada kedua kedalaman ini bila merupakan suatu kapiler yang panjang dari mulai permukaan tanah, mudah sekali patah apabila tanah bergerak turun atau pecah karena kekeringan.

Cara Pengamatan Termometer Tanah
Pengamatan suhu tanah berumput dan gundul dapat dilakukan dengan cara:
a.    Pengamatan Suhu Tanah Berumput dengan Menggunakan Termometer Tanah
Pengamatan pada temperatur tanah berumput dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu  pada jam 07.30, 13.30 dan 17.30 waktu setempat.
Pada jam 07.30 dan 13.30  pengukuran suhu tanah dilakukan pada kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, dan 20 cm. Sedangkan pada jam 17.30 pengukuran suhu tanah dilakukan pada kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm.
Prosedur pengamatan dilakukan sebagai berikut:
1)        Membaca termometer tanah berumput pada kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, dan 20 cm dengan melihat ujung air raksa dalam skala derajat Celcius yang terdapat pada tabung kaca termometer sampai persepuluhan.
2)        Untuk termometer tanah pada kedalaman 50 cm dan 100 cm, pembacaan dilakukan dengan cara:
v  Buka tutup tabung besi.
v  Tarik tabung gelas yang terikat pada rantai dengan hati-hati.
v  Pegang ujung gelas yang tertarik pada rantai.
v  Baca termometer sampai persepuluhan dengan cepat dan cermat.
v Waktu membaca usahakan membelakangi matahari, hal ini untuk menghindari pengaruh sinar matahari pada ketelitian pembacaan.
v  Kembalikan termometer ke tempat semula dengan hati-hati.
3)        Dicatat di buku observasi, lalu disalin di back-up synop.
4)        Untuk pengamatan berikutnya lakukan seperti hal tersebut di atas.

b.   Pengukuran Suhu Tanah Gundul dengan Menggunakan Termometer Tanah
Pengukuran pada Temperatur tanah gundul dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu  pada jam 07.30, 13.30 dan 17.30 waktu setempat.
Pada jam 07.30 dan 13.30  pengukuran suhu tanah dilakukan pada kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, dan 20 cm. Sedangkan pada jam 17.30 pengukuran suhu tanah dilakukan pada kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm.
Pengamatan dilakukan sebagai berikut:
1)        Membaca termometer tanah berumput pada kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, dan 20 cm dengan melihat ujung air raksa dalam skala derajat Celcius yang terdapat pada tabung kaca termometer sampai persepuluhan.
2)        Untuk termometer tanah pada kedalaman 50 cm dan 100 cm, pembacaan dilakukan dengan cara:
v   Buka tutup tabung besi.
v   Tarik tabung gelas yang terikat pada rantai dengan hati-hati.
v   Pegang ujung gelas yang tertarik pada rantai.
v   Baca termometer sampai persepuluhan dengan cepat dan cermat.
v Waktu membaca usahakan membelakangi matahari, hal ini untuk menghindari pengaruh sinar matahari pada ketelitian pembacaan.
v Kembalikan termometer ke tempat semula dengan hati-hati.
3)        Dicatat di buku observasi, lalu disalin di backup synop.
4)        Untuk pengamatan berikutnya lakukan seperti hal tersebut di atas.

1 komentar: